Tips Seleksi Substansi LPDP

Saya adalah salah satu awardee yang “beruntung” bisa merasakan pahitnya penolakan kemudian diobati oleh manisnya penerimaan oleh LPDP. Tips mendapatkan beasiswa LPDP yang akan saya sampaikan berikut ini mungkin 11-12 dibandingkan dengan yang sudah ditulis awardee-awardee sebelum saya, namun semoga tulisan sederhana ini bisa bermanfaat bagi teman-teman semua. J
  1. LGD (Leaderless Group Discussion)
    Pada seleksi LGD calon awardee dikelompok-kelompokkan untuk berdiskusi selama kurang lebih 30 menit. Pada bagian seleksi ini setiap orang HARUS menyampaikan pendapatnya, termasuk moderator dan notulen. Saat LGD sebaiknya kita menjaga diri supaya tidak terlalu agresif atau menggebu-gebu, stay calm, jangan menyalahkan opini peserta LGD lain, kalaupun kurang setuju sebaiknya disampaikan secara sopan dan elegan. Batasi bahasan pada topik LGD, jangan keluar topik terlalu jauh. Panjang durasi kita mengemukakan pendapat tidak menjadi tolok-ukur lolosnya seleksi kok, lebih baik straight-to-the-point dan memberi kesempatan kepada peserta lain untuk menyampaikan pendapatnya. Saya dulu berperan sebagai moderator dan sebelum memasuki ruang LGD saya sudah berkenalan dengan semua anggota kelompok, serta janjian sama salah satu peserta supaya pada saat diskusi dia bertanya, “mungkin moderator sendiri punya pendapat lain?”, dengan demikian saya tidak kehilangan kesempatan untuk berpendapat disamping mengemban tugas saya time-keeping. Ingat ini LGD, leaderless, moderator bukan leader, hanya fasilitator, jadi jangan bossy hehee...
  2. On-the-spot Essay
    Pada bagian seleksi ini calon awardee memasuki ruangan dimana di setiap meja sudah tertempel dua pilihan tema essay. Teman-teman pilih saja yang paling dikuasai. Essay sebaiknya terstruktur opening-body-conclusion, seperti task2 di tes IELTS. Essay jangan menyerang pihak tertentu saja, harus ada penyelesaian realistis yang ditawarkan. Waktu menjadi faktor yang harus diperhatikan, jangan sampai essaynya sudah keren, tapi tidak ada conclusionnya... sayang sekali. Kalau saya kemarin membuat sejenis oret-oretan garis besar essay, sehingga tulisan akan lebih jelas strukturnya dan tidak keluar topik. Untuk teman-teman yang mau melanjutkan studi ke luar negeri, grammar juga dinilai lho...
  3. Wawancara
    Nah, ini adalah bagian seleksi yang paling besar pengaruhnya. Sebelum memasuki ruang wawancara teman-teman harus sudah siap apabila ditanya seputar:

a.       Alasan memilih universitas tersebut (jangan cuma lihat rankingnya saja, teman-teman saya banyak yang sudah mendapatkan LoA dari universitas-universitas terbaik di dunia namun tetap gagal seleksi)
b.      Alasan memilih negara
c.       Alasan mengambil program studi
d.      Kontribusi yang akan diberikan pasca studi
e.      Alasan mengapa kontribusi tersebut tidak bisa dilakukan sekarang
f.        Pengetahuan baik dasar maupun lanjut terkait bidang keilmuan
g.       Alasan mengapa mencari beasiswa sekarang (misalnya, mengapa tidak bekerja dulu?)

Pewawancara juga mungkin akan menanyakan beberapa pertanyaan pribadi. Jawab saja apa adanya dan penuh tanggung jawab. Jangan asal mengumbar janji atau menyampaikan kebohongan, sebab rekaman wawancara akan selalu disimpan. Bahkan ketika saya hendak mengajukan pindah program studi pun rekaman wawancara saya didengarkan lagi. Cerita perpindahan program studi akan saya sampaikan di kesempatan berikutnya.

Demikian beberapa tips yang bisa saya sampaikan. Saya diterima sebagai awardee LPDP pada batch 2 tahun 2016, yang mana sudah hampir setahun masanya dari saat ini, sehingga mungkin terdapat perbedaan tata-cara dengan seleksi selanjutnya. Namun saya yakin selama teman-teman menunjukkan sisi terbaik, beasiswa LPDP pasti bisa teman-teman taklukkan. Semangat dan Sukses!


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.